Harapan Bang Is, Kampanye FA-TAR, dan Eagle One Irwandi

acehbaru.com – Is, 44 tahun warga sebuah desa di Panton Labu Aceh Utara lagi khusuk mendengar orasi politik yang disampaikan juru kampanye calon Bupati Aceh Utara nomor urut 4 Fakhrurrazi H Cut,  saat menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Landing, Lhoksukon, Aceh Utara. Rabu, 4 Januari 2017.

Ia nyaris tak berpaling, melumat satu persatu yang disampaikan calon bupati soal pungutan liar dalam pengelolaan pemerintahan yang terjadi selama ini, dan pengutipan liar bila warga yang berstatus dhuafa ingin mendapatkan rumah bantuan.

“That parah, jipeugah euong koh urueh,”gumam Is sendiri sembari menjawab lagi sendiri. “Han geujok le ureung gampong, han jibi reumoh, serba salah,” kata Is.  “Hidup FATAR,” teriak puluhan ribu massa.

Bang Is tak bergeming, ia masih tetap berdiri teguh sekitar 15 meter dari podium, untuk pemilukada musim ini ia telah mendeklarasikan diri untuk hadir pada setiap kampanye calon bupati, dan  bila ada waktu untuk calon Gubernur juga dihadirinya.

Bukan karena ia sudah sok mok politek pilkada, tapi ia hanya ingin mendengarkan apa yang disampaikan para kandidat saat berkampanye. Selaku pria yang sudah berkeluarga yang  sudah dikarunia empat anak, tentunya  sangat berharap orasi politik ada yang menjadi harapan kehidupannya dapat berubah terutama peluang kerja dan pendapatan.

Janji 1 juta per kepala keluarga oleh salah satu calon Gubernur Aceh pada pemilukada 2012 lalu menjadi trauma baginya. Karena setelah mendengar kampanye itu ia langsung pulang ke rumah dan menyampaikan kepada istrinya bahwa dahaga (grah) ekonomi keluarga mereka bakal tersiram bila calon Gubernur yang menjanjikan itu terpilih.

Namun apa yang terjadi, hampir habis masa jabatan 5 tahun pasangan Gubernur yang menjanjikan itu, 1 juta per KK yang menjadi harapannya tak kunjung ada.  “He…He, kalinyo aleh padit juta,”katanya bertanya, sambil melepas senyum

Baginya sebagai masyarakat kecil yang harus menghidupi anaknya dengan bekerja tani sawah dan serabutan tak begitu tertarik dengan janji kandidat, soal —bila terpilih akan membereskan surat ini dan itu, soal Aceh,  karena janji itu juga banyak yang cuma pernyataan  sesuai mangat teumeon bu, di Lhap-lhap dan Keu peugawat-gawat manteong (Biar terkesan hebat), buktinya juga tidak ada.

Seperti sebuah pernyataan di media,  soal Bendera Aceh, yang katanya pagi 2017,  bendera Aceh akan berkibar. Namun sudah tanggal 4 januari bendera tersebut juga belum berkibar.

“Kiban nyan? Tanya Is.

irwandi YusufLagi asiknya bercerita, tiba –tiba suara rauangan terdengar, Is nampak gelisah, dagunya terangkat keatas untuk memastikan dari mana sumber suara itu, ternyata sebuah pesawat kecil sedang berputar di udara.

“Bang Wandi, Bang Wandi,” teriak massa dengan mata dan tangan ke atas, begitu juga dengan Is. Bang wandi yang diteriakkan secara bergemuruh itu adalah Irwandi yusuf calon Gubernur Aceh nomor 6.

Pesawat Eagle One yang dilabeli Hanakaru, Hokagata itu tidak sempat landing ditempat acara, panggilan massa untuk singgah, disambut dengan sejumlah poster kampanyenya dari udara. Suasana itu begitu meriah, teriakan massa lepas, keceriaan mewarnai wajah mereka.

pesawat-irwandi-yusuf“Nyan yang betoi jeut geumee kapai (pesawat-red), yang laen peugah manteong-manteong, nyan bit-bit hana dongeng,”Kata Is dengan matanya masih menghadap ke udara mengikuti  kemana Eagle One milik Irwandi Yusuf itu pergi.

Irwandi Yusuf mantan Gubernur priode 2007-2012 kembali mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Aceh pada pemilukada 2017, setelah mendapatkan license untuk menerbangkan pesawat, ia sering gunakan pesawat Eagle One untuk berkeliling Aceh.

Dalam berkampanye didaerah pasangan Irwandi-Nova yang didukung, PNA, Demokrat, PKB, PDIP, berkoloborasi dengan sejumlah calon bupati, salah satunya dengan pasangan calon dan wakil bupati Aceh Utara Fakhrurrazi – Muktar (FA-TAR)

Bicara nama Irwandi, bagi Is cukup terkesan. Pasalnya pada era Irwandi Yusuf sebagai gubernur  keluarganya ada beberapa kali masuk rumah sakit, prosesnya tidak ribet dan dapat tidur di kamar tiga ranjang.

Sementara sekarang dengan status sebagai peserta BPJS, pelayanan jauh berbeda seperti langit dan bumi. Ilustrasinya, setelah pasien diperiksa awal keluhan sakit di ruang UGD rumah sakit, petugas langsung meminta kita untuk menempati  lapangan sepakbola.

“Hai na meu 18 ranjang inan, kan lapangan bola nanjih,”katanya berumpama.

Bahkan katanya, sekarang bagi masyarakat Aceh Timur yang belum mendapatkan kartu BPJS seperti dikejar malaikat maut, shubuh buta harus antri di kantor BPJS Kota Langsa guna mendapatkan kartu.

“Bila tak punya kartu, nanti harus bayar, kan tidak sanggup masyarakat. Jameun? Tinggal pakek KK, selesai, soe mudah?,” katanya sambil bertanya.

Pada  pilkada musim 2017 di Aceh Utara ada empat pasangan calon yang bertarung untuk memperebutkan jabatan politik sebagai bupati dan wakil, mereka masing-masing;

  1. H Muhammad Thaib (Cek Mad)– Fauzi Yusuf (Sidom Peng) nomor 1 (Partai Aceh-Dkk)
  2. Ir Muhammad Nasir -Ir T Muttaqin nomor 2 (Partai Nasdem-Dkk)
  3. Syamsuddin Ayah Panton-Muhammad Jamil nomor 3 (Independen)
  4. Fakhrurrazi H Cut (F Rozi) – Mukhtar Daud nomor urut 4 (Independen)

Sementara 6 pasangan calon Gubernur, masing-masing;

  1. Tarmizi Karim-Teuku Machsalmina Ali (Partai)
  2. Zakaria Saman-T Alaidinsyah (Independen)
  3. Abdullah Puteh-Sayed Mustafa Usab (Independen)
  4. Zaini Abdullah-Nasaruddin (Independen)
  5. Muzakir Manaf-TA Khalid (Partai Aceh-Gerindra –dkk)
  6. Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah (PNA-Demokrat, PKB, PDIP, PDA)

Dalam pemilukada 2017 nanti,  Bang Is cuma berharap mudah-mudahan masyarakat dapat menilai dan memilih pemimpin yang bukan cuma pandai berjanji akan mensejahterakan masyarakat, tetapi pemimpin yang bisa berjanji dan secara sdm diyakini dapat melaksanakan untuk kemudahan masyarakat. “Bek meutamah jra teuh,”katanya menutup kisah.  (Qistina)

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn

Berita Terkait