Putri Komandan Garda Revolusi Iran, Menikah Dengan Sepupu Pemimpin Hizbullah

acehbaru.com | Jakarta – Putri mendiang komandan Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani, Zeinab Soleimani, dikabarkan menikah dengan putra dari sepupu pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, menurut laporan media Iran pada Sabtu.
Dilansir Tempo.co, Zeinab Soleimani, 28 tahun, menikah dengan Hashim Safi Al-Din, sepupu Nasrallah sekaligus orang kedua di Hizbullah Lebanon, menurut The Jerusalem Post, 29 Juni 2020.
Berita ini juga didasarkan pada unggahan Instagram Zeynab Mughniyah, putri Komandan Hizbullah yang dibunuh, Imad Mughniyah. Zeynab Mughniyah mengunggah gambar yang tampak seperti sketsa dekorasi pernikahan dengan nama Zeinab Soleimani dan Sayyed Reza Hashim Safi al-Din. Keluarga Soleimani tidak membenarkan atau membantah berita yang beredar sejak Sabtu malam, Radio Farda melaporkan.
Paman mempelai laki-laki, Abdallah Safi al-Din, adalah perwakilan resmi Hizbullah di Teheran.
Hashim Safi al-Din mengepalai Dewan Eksekutif Hizbullah dan dianggap sebagai orang nomor dua dalam organisasi Hizbullah. Dia dipandang oleh sebagian besar sebagai pengganti Nasrallah di masa depan.
Hizbullah memiliki hubungan dekat dengan Qassem Soleimani sampai pembunuhannya pada Januari awal tahun ini. Pernikahan antara Zeinab dan Riza mungkin mengungkapkan hubungan yang lebih erat antara Hizbullah di Lebanon dan Iran.
Zeinab pertama kali muncul di mata publik ketika Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengunjungi rumah keluarga Soleimani untuk menyampaikan belasungkawa setelah pembunuhan Qassem Soleimani.
Pada pemakaman ayahnya, Zeinab meminta pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin pemberontak Houthi Yaman Abdalmalek Houthi, dan Presiden Suriah Bashar Assad yang disebutnya paman, untuk membalas dendam atas kematian ayahnya. Zeinab juga menjadi perempuan pertama yang menyampaikan khotbah selama salat Jumat yang dipimpin oleh Ayatollah Ali Khamenei.
Zeinab men-twit video dari pertemuannya dengan Nasrallah bersama dengan teks “Sarang laba-laba Amerika dan Zionis akan runtuh”.
Zeinab Soleimani belajar studi humaniora di Universitas Shahid Beheshti di Teheran. Ayahnya, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari. Setelah kematian ayahnya, Zeinab menjadi populer di kalangan garis keras Iran dan tampaknya juga di antara beberapa Syiah di Lebanon.
Menurut Radio Farda, Zeinab memiliki hubungan dekat dengan Lebanon. Setelah kematian ayahnya, pada 23 Januari, dia menyampaikan pidato di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Urusan Perempuan Hezbollah di Beirut dan berbicara dalam bahasa Arab dengan aksen Lebanon yang hampir sempuran. Selama kunjungan ke Beirut, Zeinab Soleimani mengatakan bahwa syuhada Hizbullah dan Iran adalah penjaga nilai-nilai pendiri Republik Islam Iran, Khomeini dan Khamenei. (ren/Tempo.co)

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn

Berita Terkait